Desain rumah di sisi tebing karya 3archlab dengan halaman terbuat dari beton dengan posisi rumah yang melawan tebing.
Sebuah rumah atau bangunan yang berada
di sisi tebing idealnya dibangun dengan membelakangi tebing, agar
penghuni dapat melihat pemandangan di jurang dan pepohonan di sekeliling
tebing lebih leluasa.
Tetapi, ide tersebut dirasa cukup
mainstream, terutama bagi 3archlab, sebuah studio arsitektur lokal di
Kota Meksiko. Tak seperti rumah di pinggir tebing pada umumnya, rumah
ini berdiri di lokasi yang menghadap arah yang melawan tebing. Gambar –
gambar di bawah ini akan menjadi saksinya.
Casa SM, tempat tinggal di Meksiko yang dikelilingi tebing – tebing
3archlab merancang sebuah tempat tinggal
dengan tiga kamar , yang disebut Casa SM. Tempat
tinggal ini berlokasi di Meksiko dan dikelilingi tebing – tebing terutama di bagian belakangnya, menjadikan tebing ini semacam dinding penahan terbuat dari batu yang umum kita lihat pada rumah – rumah di area tebing dan pegunungan. Di sisi kanan dan kirinya, nampak rumah – rumah lain yang lokasinya agak jauh dari Casa SM ini.
tinggal ini berlokasi di Meksiko dan dikelilingi tebing – tebing terutama di bagian belakangnya, menjadikan tebing ini semacam dinding penahan terbuat dari batu yang umum kita lihat pada rumah – rumah di area tebing dan pegunungan. Di sisi kanan dan kirinya, nampak rumah – rumah lain yang lokasinya agak jauh dari Casa SM ini.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 2
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 3
Awalnya, seorang arsitek
dari 3archlab didatangi oleh seorang klien yang meminta dibuatkan
sebuah rumah yang memiliki “hubungan ekstrim dengan alam” di mana setiap
ruangan dikelilingi unsur alam, sehingga begitu lekat dengan alam dan
pemandangan sekitar. Akhirnya, tim arsitek dari 3archlab berhasil
menemukan sebuah ide rumah di mana setiap lantainya terhubung dengan
sebuah halaman outdoor yang lokasinya ‘terjepit’ di antara bagian
belakang rumah dan tebing.
Rumah yang dekat dengan alam, tenang, nan damai, dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan
Salah seorang arsitek dari 3archlab,
Emilio Ades Cohen, mengungkapkan bahwa klienya menginginkan sebuah rumah
yang begitu dekat dengan alam, tenang, nan damai, dan jauh dari hiruk
pikuk perkotaan. Mereka menggambarkannya seperti sebuah rumah musim
panas atau semacam villa yang nyaman untuk liburan.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 4
Pintu masuk ke rumah Casa SM ini
terletak cukup jauh dari rumah – rumah sekitarnya, yakni di lantai yang
paling atas di mana terdapat akses yang memungkinkan orang masuk melalui
pintu kaca. Tak hanya itu, di sini kita akan menemukan shutter berbahan
metal yang langsung menghadap jalan yang ada di puncak bukit. Sehingga
dari sini, kita akan disuguhkan pemandangan puncak bukit dan kendaraan
atau orang – orang yang lalu lalang di sana.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 5
Garasi dan kantor didesain untuk
diletakkan di lantai atas, lalu diikuti dengan keberadaan teras pada
rooftopnya. Sementara, ruang tamu utama, dapur, area lounge, ruang
makan dan ruang mencuci pakaian berada di seberang tingkat di bawahnya.
Tiga kamar tidur, beberapa kamar mandi dan ruang TV ditempatkan di
lantai bawahnya, dan pada lantai terendah, kita bisa menemukan sebuah
gudang, pusat kebugaran dan spa, dan sebuah taman yang sebagian berada
di bawah bawah rumah.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 6
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 7
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 8
Struktur rumah di tepi tebing terbuat dari beton cast dan wooden formwork
Struktur rumah di tepi tebing ini terbuat dari beton cast dengan ditopang wooden formwork.
Secara keseluruhan, terdapat tiga tangga yang ada di bangunan rumah
ini, di mana satu tangga berada di halaman, dan 2 tangga berada di dalam
rumah. Ketiga tangga ini dibuat untuk menghubungkan keempat lantai yang
ada dalam Casa SM ini. Ketiga tangga dibuat dengan struktur yang
independen dan terdiri atas berbagai macam material, misalnya beton
hitam, batu, dan kayu pinus.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 9
Cohen beserta timnya yang lain menggunakan batu dan wooden formwork.
Ia begitu menjaga dan memperhatikan setiap detail topografi di
lingkungan rumah ini dengan baik, tanpa merusaknya. Mereka berusaha
membuat tempat tinggal ini begitu menyatu dengan lingkungan sekitar.
Hasilnya, sebuah teras dan platform tercipta dengan apik.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 10
Tangga yang terletak di bagian eksternal
disusun dari beton dan batu, mampu melingkupi halaman sekitar, serta
keberadaan pohon besar yang tumbuh di pusatnya. Sebuah dinding batu dari
tebing membelakangi area ini.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 11
Tim arsitek tersebut juga menggunakan
tanaman pakis yang dihadirkan di taman dan dan di pot – pot yang
mengelilingi semua kamar. Dengan cara ini, sang arsitek sedang berusaha
membantu pemilik rumah agar tercipta konektifitas atau hubungannya
dengan alam pada setiap ruangan di rumah.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 12
Tangga – tangga ini terhubung ke
serangkaian jalan setapak yang tak lebar dan terbuat dari beton. Di
rumah ini juga terpasang sebuah pagar dari bahan metal berwarna hitam
yang terletak di sepanjang bagian belakang rumah.
Tangga dari bahan kayu pinus yang memberikan akses ke beberapa ruangan
Kaca panel yang ada pada setiap tingkat
menghubungkan ruangan – ruangan dengan teras dari beton. Pada bagian
interiornya, kita bisa mengidentifikasi adanya sebuah tangga dari bahan
kayu pinus yang memberikan akses antara garasi, dapur, dan ruang TV.
Sebuah lemari atau cupboards ditempatkan terintegrasi ke dalam tangga,
sehingga menciptakan ruang penyimpanan untuk dapur.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 13
Di lantai bawah, halaman membentang di
bawah rumah yang secara bertahap turun hingga ke bagian depan rumah.
Area ini ini tersusun atas batu dan wooden formwork yang tersisa dari beton konstruksi.
Desain Arsitektur Rumah di Sisi Tebing – View 14
Pada fasad depan, beberapa planter terbuat dari beton hitam mempertegas keberadaan balkon yang tepat mengarah ke kota.
(image source by: www.dezeen.com)
sumber: architectaria.com
No comments:
Post a Comment